A.
JUDUL PROGRAM
Bendu
Aneka Rasa Jajanan Khas Jembrana
B.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Selama
ini bendu
menjadi jajanan yang “wajib” ada pada saat upacara-upacara besar keagamaan di Jembrana. Selain sebagai jajanan wajib saat upacara,
jajanan ini juga diminati oleh masyarakat luas. Rasa manis yang sangat kental
pada bendu
membuat setiap orang yang menikmatinya merasa ingin mencoba lagi produk ini.
Harapan dan minat konsumen terhadap bendu
pun
sangat besar. Permintaan terhadap pengembangan produk sangat dibutuhkan, diantaranya
(1) rasa bendu
yang enak dan legit, (2) varian rasa yang beraneka ragam, (3)
kemasan/packaging yang menarik untuk
dilihat, (4) warna dan rasa bendu
bisa teridentifikasi dari tampilan luar dan (5) bentuk bendu yang berbeda dari biasanya, dan (6) tahan lama.
Namun
pada realitanya, bendu
yang diharapkan oleh konsumen belum sesuai dengan harapan mereka. Varian rasa yang dihasilkan produsen terbatas pada
bendu yang sudah “lumrah” ditemukan dalam
pasar sehingga menyebabkan konsumen tidak memiliki pilihan lain. Sebut sajalah
seperti bendu yang isinya
hanya campuran parutan kelapa dengan gula merah dengan bahan dari beras ketan. Belum ada produsen bendu yang mencoba berinovasi misalnya memproduksi bendu rasa kacang (bendu dengan rasa kacang hijau, kacang
kedelai, kacang mente), bendu
rasa buah (mangga, nangka, durian)
dan bendu rasa cokelat.
Dengan
ketimpangan yang terjadi antara minat dan harapan konsumen dengan realita yang
terjadi di masyarakat, pengusul mencoba melakukan inovasi baru. Inovasi yang akan dilakukan diantaranya, (1) kemasan bendu akan dibuat lebih menarik dengan packaging dari vacuum packager, (2) rasa bendu akan dibuat lebih beraneka ragam dengan tidak
menghilangkan ciri khas bendu
tersebut,
(3) segmen bendu
akan merambah menjadi pasar oleh-oleh, bukan lagi sebatas memproduksinya pada
saat hari raya besar agama Hindu
(4) branding akan diserahkan ke
toko-toko sebagai oleh-oleh khas Kabupaten Jembrana, dan (5) bentuk bendu juga akan dibuat lebih menarik
misalnya dengan bendu
berbentuk kotak, bentuk segitiga, bentuk jantung dan
bentuk yang bisa dipesan sesuai dengan keinginan konsumen. Potensi dengan inovasi yang
dilakukan oleh pengusul diharapkan dapat mengangkat perekonomian lokal (khususnya di Kabupaten Jembrana) dan dikembangkan
secara maksimal.
Dengan
gambaran peluang dari unit usaha ini diharapkan bendu
ini
mampu mendatangkan profit dari segi
ekonomi, mampu membangun brand jajanan
khas daerah sebagai pelestarian tradisi dan budaya masyarakat setempat, serta
mampu memberdayakan dan merangkul penduduk setempat untuk bekerjasama dalam
meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Dengan pemanfaatan produk inovasi bendu ini pula diharapkan mampu
menumbuhkan jiwa kewirausaan bagi para mahasiswa pengusul khususnya dan membuka
lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat luas.
C.
PERUMUSAN MASALAH
Dari
pemaparan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
yang akan dikaji sebagai berikut:
- Bagaimana mekanisme produk bendu Aneka Rasa?
- Bagaimana mekanisme pemasaran produk bendu Aneka Rasa kepada konsumen?
- Bagaimana peluang profit dari pemasaran produk bendu Aneka Rasa?
D. TUJUAN
PROGRAM
Pelaksanaan program ini bertujuan untuk: (1) memahami
mekanisme produksi inovasi produk bendu Aneka Rasa, (2) memahami dan menentukan mekanisme pemasaran inovasi
produk bendu Aneka Rasa kepada konsumen, (3) menganalisis
peluang profit dari hasil pemasaran inovasi produk bendu Aneka Rasa.
E.
LUARAN YANG DIHARAPKAN
Pelaksanaan program kreativitas ini diharapkan dapat
menghasilkan luaran, yaitu: (1) dihasilkannya
produk bendu yang inovatif dengan bentuk yang catchy dan varian rasa
yang beraneka ragam, seperti bendu coklat dengan bentuk jantung serta warna yang menarik perhatian konsumen,
(2) adanya pemasaran produk inovatif berupa pemasaran ke minimarket-minimarket
di wilayah Kabupaten Jembrana, pasar oleh-oleh khas Bali, dan melalui media
jejaring sosial (3) produk inovasi bendu ini juga akan memotivasi pengusaha bendu untuk mulai berinovasi terhadap produk bendu sehingga tidak hanya
digunakan untuk upacara, tetapi juga untuk oleh-oleh khas daerah Jembrana, (4) peluang terbukanya usaha mikro kreatif jajanan
khas Bali Barat
bagi tim penyusun dan masyarakat sekitar, (5) keinginan konsumen terhadap
inovasi produksi bendu
dapat menjadi kepuasan tersendiri ketika membelinya dan (6) peningkatan nilai
jual produk bendu karena inovasi yang dilakukan oleh pengusul.
F.
KEGUNAAN PROGRAM
Adanya
pelaksanaan program kreativitas ini dapat memberikan beberapa manfaat yaitu:
(1) tim penyusun dapat berinovasi dalam produk bendu yang selama ini dipasarkan dan dapat menjadi salah
satu usaha yang mendatangkan profit (2)
mitra usaha dapat melakukan inovasi
terhadap produksi bendu yang selama ini
belum banyak dikembangkan, (3) masyarakat akan memperoleh produk inovasi bendu yang memiliki bentuk yang beraneka ragam tanpa
menghilangkan citarasa bendu yang memanjakan lidah.
G. GAMBARAN
UMUM RENCANA USAHA
Usaha
bendu Aneka Rasa
merupakan salah satu usaha produksi jajanan yang inovatif. Inovasi bendu yang dilakukan oleh pengusul, diantaranya: (1) kemasan
bendu akan dibuat lebih menarik dengan packaging
dari vacuum packager (2) rasa
bendu akan dibuat lebih beraneka ragam dengan tidak menghilangkan ciri khas
bendu misalnya isi dari bendu yang biasanya hanya parutan kelapa yang bercampur
dengan gula merah bisa diubah menjadi parutan kelapanya di campur dengan selai
buah-buahan atau coklat, (3) segmen bendu akan merambah menjadi pasar
oleh-oleh, bukan lagi sebatas memproduksinya pada saat hari raya besar
keagamaan (4) branding akan
diserahkan ke toko-toko sebagai oleh-oleh khas Kabupaten Jembrana, dan (5)
bentuk bendu juga akan dibuat lebih menarik misalnya dengan bendu berbentuk
kotak, segitiga, bentuk jantung dan bentuk yang bisa dipesan sesuai dengan
keinginan konsumen.
Adapun
produk-produk inovasi bendu yang akan dihasilkan, yaitu bendu rasa buah seperti bendu nangka, bendu durian, bendu cokelat dan berbagai varian rasa yang dapat menjadi pilihan
konsumen. Selain keunggulan dari bendu varian rasa yang dihasilkan, bentuk bendu yang dibuat pun berbeda dari biasanya. Misalnya
bentuk kotak,
segitiga, jantung, dan bentuk-bentuk yang catchy lainnya. Bentuk-bentuk ini diperoleh dengan menggunakan
loyang yang sudah dipesan sebelumnya. Tempat produksi dari bendu ini
dipusatkan di Desa Penyaringan, karena dalam hal ini pengusul akan bekerjasama
dengan ibu rumah tangga yang sudah terbiasa membuat bendu. Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi bendu adalah tepung ketan,
tepung kanji, gula pasir, parutan kelapa dan selai aneka rasa buah.
Pemasaran bendu Aneka Rasa akan dilakukan ke toko-toko, seperti Lotus Mart, Hardy’s,
dan minimarket-minimarket di kawasan Bali Barat. Tidak dipungkiri pula, pemasaran juga akan merambah
ke pasar oleh-oleh khas Bali. Pemasaran juga akan
dilakukan dengan memanfaatkan situs jejaring sosial (social media). Dengan
strategi pemasaran yang efektif dan efisien, diharapkan dapat membawa profit
bagi pengusul.
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Untuk mencapai
tujuan program sebagaimana yang telah ditetapkan di atas, maka metode yang digunakan disusun secara sistematis
agar program dapat terlaksana dengan baik.
Untuk itu metode pelaksanaan program dijabarkan
sebagai berikut:
a.
Tahap
persiapan
Tahap persiapan
sangat penting dilakukan sebagai bentuk perencanaan yang lebih matang untuk
mencapai hal yang lebih baik. Tahap persiapan ini meliputi
kegiatan berikut :
1.
Survey
pasar. Dari hasil survey yang dilakukan bahwa selama ini belum ada inovasi
produk bendu khas Desa Penyaringan yang dilakukan oleh produsen bendu. Produsen sebatas memproduksi bendu yang sudah “lumrah” ditemukan di pasaran.
2.
Pengadaan
bahan baku. Bahan baku yang digunakan untuk membuat inovasi bendu
aneka rasa, yaitu tepung ketan,
tepung kanji, parutan kelapa dan selai aneka rasa buah.
3.
Penyiapan
alat dan bahan usaha yang di dalamnya mencakup resep pembuatan produk dan
inovasi yang akan dilakukan Penyiapan mitra usaha. Mitra usaha dalam pelaksanaan
ini adalah pengusaha bendu. Peranan mitra usaha ini tidak hanya dalam
penjualan/pemasaran tapi juga membantu dalam usaha pengadaan bahan baku.
b.
Tahap
pelaksanaan program
Tahap
pelaksanaan program dijabarkan sebagai berikut :
1.
Pembuatan
produk bendu. Pembuatan produk bendu mengacu pada resep yang telah ditetapkan.
2.
Pengemasan
dan pelabelan produk. Produk yang telah dibuat akan memiliki nilai jual yang
tinggi apabila pengemasan dan pelabelan dilakukan sebaik mungkin. Pengemasan
akan menggunakan vacuum packager
untuk menghampakan udara dan menonaktifkan kuman. Selain dengan vacuum packager, pengemasan juga akan
menggunakan toples dan plastik. Dalam toples tersebut akan memuat 30 pcs dengan bentuk bendu yang beraneka ragam.
Selain dijual dalam bentuk toples, bendu tersebut juga akan dijual per pcs nya.
3.
Pemasaran
dan promosi produk. Pemasaran produk akan dilakukan ke minimarket-minimarket
dan merambah ke pasar oleh-oleh di kawasan Bali Barat. Dalam promosi, juga akan dilakukan display produk untuk konsumen. Jadi konsumen diberikan kesempatan
untuk mencicipi bendu aneka rasa dengan bentuk yang catchy.
Pemanfaatan social media (socmed) dalam promosi, seperti facebook
dan twitter juga akan dilakukan guna
meningkatkan hasil penjualan. Pengusul juga akan mempromosikan
usaha ini dengan cara face to face, dengan
harapan orang lain mau membantu kami mempromosikan produk yang dibuat.
c.
Tahap
evaluasi
Untuk mengetahui prosfek pasar dan pemasaran serta tanggapan masyarakat
terhadap produk aneka rasa akan dilakukan dengan metode survey pasar.
Gambaran produksi bendu aneka rasa
adalah sebagai berikut :

I.
BIAYA
a.
Biaya
Peralatan
No
|
Nama Alat
|
Banyaknya
(Volume)
|
Harga Satuan (Rp)
|
Jumlah biaya
|
1.
|
Penggorengan Besar
|
2 buah
|
Rp. 200.000,00
|
Rp. 200.000,00
|
2.
|
Sendok besar
|
2 buah
|
Rp. 50.000,00
|
Rp. 100.000,00
|
3.
|
Kompor gas
|
2 buah
|
Rp. 300.000,00
|
Rp. 600.000,00
|
4.
|
Tabung gas kecil
|
2 buah
|
Rp. 130.000,00
|
Rp. 260.000,00
|
5.
|
Waskom besar
|
1 buah
|
Rp. 50.000,00
|
Rp. 50.000,00
|
6.
|
Vacuum packager (besar)
|
1 buah
|
Rp.3.500.000,00
|
Rp. 3.500.000,00
|
8.
|
Teflon
|
10 buah
|
Rp.
50.000,00
|
Rp.
500.000,00
|
Total
|
Rp.5.210.000,00
|
b.
Biaya
Operasional
No
|
Nama Alat
|
Banyaknya
(Volume)
|
Harga Satuan/bulan
|
Jumlah biaya
|
1
|
Ketan
|
10 Kg
|
Rp. 14.000,00
|
Rp. 140.000,00
|
3
|
Gula Pasir
|
10 Kg
|
Rp. 10.000,00
|
Rp. 100.000,00
|
4
|
Kelapa
|
10 buah
|
Rp. 6.000,00
|
Rp. 60.000,00
|
5
|
Kanji
|
10 kg
|
Rp. 7.000,00
|
Rp. 70.000,00
|
6.
|
Strawberry
|
10
kg
|
Rp.
40.000,00
|
Rp.
400.000,00
|
7.
|
Anggur
|
5 Kg
|
Rp. 7.000,00
|
Rp. 35.000,00
|
8.
|
Plastik
|
10
roll
|
Rp.
30.000,00
|
Rp.
300.000,00
|
9.
|
Coklat
|
4
kg
|
Rp.
40.000,00
|
Rp.160.000,00
|
10.
|
Toples
|
800 toples
|
Rp.
3000,00
|
Rp.
2.400.000,00
|
12.
|
Baterai Kamera
|
2 buah
|
Rp. 20.000,00
|
Rp. 40.000,00
|
Total
|
Rp. 3.705.000,00
|
c.
Biaya
Konsumsi
No
|
Nama Alat
|
Banyaknya
(Volume)
|
Harga Satuan/bulan
|
Jumlah biaya
|
1.
|
Konsumsi (survey pasar)
|
3 orang
|
Rp. 15.000,00
|
Rp. 45.000,00
|
2
|
Konsumsi (pelaksanaan)
|
3 orang x 10 kali penjualan
|
Rp. 15.000,00
|
Rp. 450.000,00
|
3
|
Konsumsi (evaluasi)
|
3 orang x 2 kali evaluasi
|
Rp. 15.000,00
|
Rp. 90.000,00
|
Total
|
Rp. 585.000,00
|
d.
Biaya ATK
No
|
Nama Alat
|
Banyaknya
(Volume)
|
Harga Satuan/bulan
|
Jumlah biaya
|
1.
|
Pulpen
|
4 buah
|
Rp. 2.500,00
|
Rp. 10.000,00
|
2
|
Streples
|
3 buah
|
Rp. 7.500,00
|
Rp. 15.000,00
|
3
|
Isi Streples
|
3 buah
|
Rp. 3.000,00
|
Rp. 30.000,00
|
Total
|
Rp. 55.000,00
|
e.
Biaya Perjalanan
No
|
Nama Alat
|
Banyaknya
(Volume)
|
Harga Satuan/bulan
|
Jumlah biaya
|
1.
|
Survey Pasar dan pengadaan
bahan baku
|
3 orang
|
Rp. 50.000,00
|
Rp.150.000,00
|
2
|
Pelaksanaan dan evaluasi
|
3 orang
|
Rp. 20.000,00
|
Rp. 60.000,00
|
Total
|
Rp. 210.000,00
|