Rabu, 02 Januari 2013

PKM K Bendu Aneka Rasa



A.        JUDUL PROGRAM
Bendu Aneka Rasa Jajanan Khas Jembrana

B.        LATAR BELAKANG MASALAH
Selama ini bendu menjadi jajanan yang “wajib” ada pada saat upacara-upacara besar keagamaan di Jembrana. Selain sebagai jajanan wajib saat upacara, jajanan ini juga diminati oleh masyarakat luas. Rasa manis yang sangat kental pada bendu membuat setiap orang yang menikmatinya merasa ingin mencoba lagi produk ini. Harapan dan minat konsumen terhadap bendu pun sangat besar. Permintaan terhadap pengembangan produk sangat dibutuhkan, diantaranya (1) rasa bendu yang enak dan legit, (2) varian rasa yang beraneka ragam, (3) kemasan/packaging yang menarik untuk dilihat, (4) warna dan rasa bendu bisa teridentifikasi dari tampilan luar dan (5) bentuk bendu yang berbeda dari biasanya, dan (6) tahan lama.
Namun pada realitanya, bendu yang diharapkan oleh konsumen belum sesuai dengan  harapan mereka. Varian rasa yang dihasilkan produsen terbatas pada bendu yang sudah lumrah ditemukan dalam pasar sehingga menyebabkan konsumen tidak memiliki pilihan lain. Sebut sajalah seperti bendu yang isinya hanya campuran parutan kelapa dengan gula merah dengan bahan dari beras ketan. Belum ada produsen bendu yang mencoba berinovasi  misalnya memproduksi bendu rasa kacang (bendu dengan rasa kacang hijau, kacang kedelai, kacang mente), bendu rasa buah (mangga, nangka, durian) dan bendu rasa cokelat.
Dengan ketimpangan yang terjadi antara minat dan harapan konsumen dengan realita yang terjadi di masyarakat, pengusul mencoba melakukan  inovasi baru. Inovasi yang akan dilakukan diantaranya, (1) kemasan bendu akan dibuat lebih menarik dengan packaging dari vacuum packager, (2) rasa bendu akan dibuat lebih beraneka ragam dengan tidak menghilangkan ciri khas bendu tersebut, (3) segmen bendu akan merambah menjadi pasar oleh-oleh, bukan lagi sebatas memproduksinya pada saat hari raya besar agama Hindu (4) branding akan diserahkan ke toko-toko sebagai oleh-oleh khas Kabupaten Jembrana, dan (5) bentuk bendu juga akan dibuat lebih menarik misalnya dengan bendu berbentuk kotak, bentuk segitiga, bentuk jantung dan bentuk yang bisa dipesan sesuai dengan keinginan konsumen. Potensi dengan inovasi yang dilakukan oleh pengusul diharapkan dapat mengangkat perekonomian lokal (khususnya di Kabupaten Jembrana) dan dikembangkan secara maksimal.
Dengan gambaran peluang dari unit usaha ini diharapkan bendu ini mampu mendatangkan profit dari segi ekonomi, mampu membangun brand jajanan khas daerah sebagai pelestarian tradisi dan budaya masyarakat setempat, serta mampu memberdayakan dan merangkul penduduk setempat untuk bekerjasama dalam meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Dengan pemanfaatan produk inovasi bendu ini pula diharapkan mampu menumbuhkan jiwa kewirausaan bagi para mahasiswa pengusul khususnya dan membuka lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat luas.
C.       PERUMUSAN MASALAH
 Dari pemaparan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dikaji sebagai berikut:
  1. Bagaimana mekanisme produk bendu Aneka Rasa?
  2. Bagaimana mekanisme pemasaran  produk bendu Aneka Rasa kepada konsumen?
  3. Bagaimana peluang profit dari pemasaran produk bendu Aneka Rasa?

D.       TUJUAN PROGRAM
Pelaksanaan program ini bertujuan untuk: (1) memahami mekanisme produksi inovasi produk bendu Aneka Rasa, (2) memahami dan menentukan mekanisme pemasaran inovasi produk bendu Aneka Rasa  kepada konsumen, (3) menganalisis peluang profit dari hasil pemasaran inovasi produk bendu Aneka Rasa.
E.        LUARAN YANG DIHARAPKAN
Pelaksanaan program kreativitas ini diharapkan dapat menghasilkan luaran, yaitu: (1) dihasilkannya produk bendu yang inovatif dengan bentuk yang catchy  dan varian rasa yang beraneka ragam, seperti bendu coklat dengan bentuk jantung serta warna yang menarik perhatian konsumen, (2) adanya pemasaran produk inovatif berupa pemasaran ke minimarket-minimarket di wilayah Kabupaten Jembrana, pasar oleh-oleh khas Bali, dan melalui media jejaring sosial (3) produk inovasi bendu ini juga akan memotivasi pengusaha bendu untuk mulai berinovasi terhadap produk bendu sehingga tidak hanya digunakan untuk upacara, tetapi juga untuk oleh-oleh khas daerah Jembrana, (4) peluang terbukanya usaha mikro kreatif jajanan khas Bali Barat bagi tim penyusun dan masyarakat sekitar, (5) keinginan konsumen terhadap inovasi produksi bendu dapat menjadi kepuasan tersendiri ketika membelinya dan (6) peningkatan nilai jual produk bendu karena inovasi yang dilakukan oleh pengusul.
F.        KEGUNAAN PROGRAM
Adanya pelaksanaan program kreativitas ini dapat memberikan beberapa manfaat yaitu: (1) tim penyusun dapat berinovasi dalam produk bendu yang selama ini dipasarkan dan dapat menjadi salah satu usaha yang mendatangkan profit (2) mitra usaha dapat melakukan inovasi terhadap produksi bendu yang selama ini belum banyak dikembangkan, (3) masyarakat akan memperoleh produk inovasi bendu yang memiliki bentuk yang beraneka ragam tanpa menghilangkan citarasa bendu yang memanjakan lidah.
G.       GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Usaha bendu Aneka Rasa merupakan salah satu usaha produksi jajanan yang inovatif. Inovasi bendu yang dilakukan oleh pengusul, diantaranya: (1) kemasan bendu akan dibuat lebih menarik dengan packaging dari vacuum packager (2) rasa bendu akan dibuat lebih beraneka ragam dengan tidak menghilangkan ciri khas bendu misalnya isi dari bendu yang biasanya hanya parutan kelapa yang bercampur dengan gula merah bisa diubah menjadi parutan kelapanya di campur dengan selai buah-buahan atau coklat, (3) segmen bendu akan merambah menjadi pasar oleh-oleh, bukan lagi sebatas memproduksinya pada saat hari raya besar keagamaan (4) branding akan diserahkan ke toko-toko sebagai oleh-oleh khas Kabupaten Jembrana, dan (5) bentuk bendu juga akan dibuat lebih menarik misalnya dengan bendu berbentuk kotak, segitiga, bentuk jantung dan bentuk yang bisa dipesan sesuai dengan keinginan konsumen.
Adapun produk-produk inovasi bendu yang akan dihasilkan, yaitu bendu rasa buah seperti bendu nangka, bendu durian, bendu cokelat dan berbagai varian rasa yang dapat menjadi pilihan konsumen. Selain keunggulan dari bendu varian rasa yang dihasilkan, bentuk bendu yang dibuat pun berbeda dari biasanya. Misalnya bentuk kotak, segitiga, jantung, dan bentuk-bentuk yang catchy lainnya. Bentuk-bentuk ini diperoleh dengan menggunakan loyang yang sudah dipesan sebelumnya. Tempat produksi dari bendu ini dipusatkan di Desa Penyaringan, karena dalam hal ini pengusul akan bekerjasama dengan ibu rumah tangga yang sudah terbiasa membuat bendu. Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi bendu adalah tepung ketan, tepung kanji, gula pasir, parutan kelapa dan selai aneka rasa buah.
Pemasaran bendu Aneka Rasa akan dilakukan ke toko-toko, seperti Lotus Mart, Hardy’s, dan minimarket-minimarket di kawasan Bali Barat. Tidak dipungkiri pula, pemasaran juga akan merambah ke pasar oleh-oleh khas Bali. Pemasaran juga akan dilakukan dengan memanfaatkan situs jejaring sosial (social media). Dengan strategi pemasaran yang efektif dan efisien, diharapkan dapat membawa profit bagi pengusul.
H.       METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Untuk mencapai tujuan program sebagaimana yang telah ditetapkan di atas, maka metode yang digunakan disusun secara sistematis agar program dapat terlaksana dengan baik.  Untuk itu metode pelaksanaan program dijabarkan sebagai berikut:
a.       Tahap persiapan
Tahap persiapan sangat penting dilakukan sebagai bentuk perencanaan yang lebih matang untuk mencapai hal yang lebih baik. Tahap persiapan ini meliputi kegiatan berikut :
1.      Survey pasar. Dari hasil survey yang dilakukan bahwa selama ini belum ada inovasi produk bendu khas Desa Penyaringan yang dilakukan oleh produsen bendu. Produsen sebatas memproduksi bendu yang sudah lumrah ditemukan di pasaran.
2.      Pengadaan bahan baku. Bahan baku yang digunakan untuk membuat inovasi bendu aneka rasa, yaitu tepung ketan, tepung kanji, parutan kelapa dan selai aneka rasa buah.
3.      Penyiapan alat dan bahan usaha yang di dalamnya mencakup resep pembuatan produk dan inovasi yang akan dilakukan Penyiapan mitra usaha. Mitra usaha dalam pelaksanaan ini adalah pengusaha bendu. Peranan mitra usaha ini tidak hanya dalam penjualan/pemasaran tapi juga membantu dalam usaha pengadaan bahan baku.
b.      Tahap pelaksanaan program
Tahap pelaksanaan program dijabarkan sebagai berikut :
1.      Pembuatan produk bendu. Pembuatan produk bendu  mengacu pada resep yang telah ditetapkan.
2.      Pengemasan dan pelabelan produk. Produk yang telah dibuat akan memiliki nilai jual yang tinggi apabila pengemasan dan pelabelan dilakukan sebaik mungkin. Pengemasan akan menggunakan vacuum packager untuk menghampakan udara dan menonaktifkan kuman. Selain dengan vacuum packager, pengemasan juga akan menggunakan toples dan plastik. Dalam toples tersebut akan memuat 30 pcs dengan bentuk bendu yang beraneka ragam. Selain dijual dalam bentuk toples, bendu tersebut juga akan dijual per pcs nya.
3.      Pemasaran dan promosi produk. Pemasaran produk akan dilakukan ke minimarket-minimarket dan merambah ke pasar oleh-oleh di kawasan Bali Barat. Dalam promosi, juga akan dilakukan display produk untuk konsumen. Jadi konsumen diberikan kesempatan untuk mencicipi bendu aneka rasa dengan bentuk yang catchy. Pemanfaatan social media (socmed) dalam promosi, seperti facebook dan twitter juga akan dilakukan guna meningkatkan hasil penjualan. Pengusul juga akan mempromosikan usaha ini dengan cara face to face, dengan harapan orang lain mau membantu kami mempromosikan produk yang dibuat.
c.       Tahap evaluasi
Untuk mengetahui prosfek pasar dan pemasaran serta tanggapan masyarakat terhadap produk aneka rasa akan dilakukan dengan metode survey pasar.
Gambaran produksi bendu aneka rasa adalah sebagai berikut :
 












I.          BIAYA
a.      Biaya Peralatan
No
Nama Alat
Banyaknya
(Volume)
Harga Satuan (Rp)
Jumlah biaya
1.
Penggorengan Besar
2 buah
Rp. 200.000,00
Rp. 200.000,00
2.
Sendok besar
2 buah
Rp. 50.000,00
Rp. 100.000,00
3.
Kompor gas
2 buah
Rp. 300.000,00
Rp. 600.000,00
4.
Tabung gas kecil
2 buah
Rp. 130.000,00
Rp. 260.000,00
5.
Waskom besar
1 buah
Rp. 50.000,00
Rp. 50.000,00
6.
Vacuum packager (besar)
1 buah
Rp.3.500.000,00
Rp. 3.500.000,00
8.
Teflon
10 buah
Rp. 50.000,00
Rp. 500.000,00
Total
Rp.5.210.000,00


b.      Biaya Operasional
No
Nama Alat
Banyaknya
(Volume)
Harga Satuan/bulan
Jumlah biaya
1
Ketan
10 Kg
Rp. 14.000,00
Rp. 140.000,00
3
Gula Pasir
10 Kg
Rp. 10.000,00
Rp. 100.000,00
4
Kelapa
10 buah
Rp. 6.000,00
Rp. 60.000,00
5
Kanji
10 kg  
Rp. 7.000,00
Rp. 70.000,00
6.
Strawberry
10 kg
Rp. 40.000,00
Rp. 400.000,00
7.
Anggur
5 Kg
Rp. 7.000,00
Rp. 35.000,00
8.
Plastik
10 roll
Rp. 30.000,00
Rp. 300.000,00
9.
Coklat
4 kg
Rp. 40.000,00
Rp.160.000,00
10.
Toples
800 toples
Rp. 3000,00
Rp. 2.400.000,00
12.
Baterai Kamera
2 buah
Rp. 20.000,00
Rp. 40.000,00
Total
Rp. 3.705.000,00

c.                Biaya Konsumsi
No
Nama Alat
Banyaknya
(Volume)
Harga Satuan/bulan
Jumlah biaya
1.
Konsumsi (survey pasar)
3 orang
Rp. 15.000,00
Rp. 45.000,00
2
Konsumsi (pelaksanaan)
3 orang x 10 kali penjualan
Rp. 15.000,00
Rp. 450.000,00
3
Konsumsi (evaluasi)
3 orang x 2 kali evaluasi
Rp. 15.000,00
Rp. 90.000,00
Total
Rp. 585.000,00



d.      Biaya ATK
No
Nama Alat
Banyaknya
(Volume)
Harga Satuan/bulan
Jumlah biaya
1.
Pulpen
4 buah
Rp. 2.500,00
Rp. 10.000,00
2
Streples
3 buah
Rp. 7.500,00
Rp. 15.000,00
3
Isi Streples
3 buah
Rp. 3.000,00
Rp. 30.000,00
Total
Rp. 55.000,00



e.         Biaya Perjalanan
No
Nama Alat
Banyaknya
(Volume)
Harga Satuan/bulan
Jumlah biaya
1.
Survey Pasar dan pengadaan bahan baku
3 orang
Rp. 50.000,00
Rp.150.000,00
2
Pelaksanaan dan evaluasi
3 orang
Rp. 20.000,00
Rp. 60.000,00
Total
Rp. 210.000,00

GRAND TOTAL BIAYA