Kedudukan evaluasi,asesmen (penilaian), pengukuran, tes dan non tes
menurut:
1. Prof. Dr I Wayan Koyan, M.Pd
![]() |
Sesuai
dengan bagan diatas terdapat empat komponen yang sangat berkaitan satu sama
lain yang tidak bisa dipisahkan. Istilah penilaian, tes, evaluasi dan
pengukuran dalam penggunaannya memang sering membingungkan karena semua istilah
tersebut termasuk ke dalam proses yang sama. Menurut Linn dan Gronlund,
penilaian/asesmen (assessment) adalah istilah umum yang melibatkan semua
rangkaian prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang hasil
belajar peserta didik (observasi, skala bertingkat tentang kinerja, tes
tertulis) dan pelaksanaan penilaian mengenai kemajuan belajar peserta didik. Mulai dari mengukur,
pengukuran merupakan suatu proses pencarian data yang bersifat kuantitatif
(angka). Dalam mengukur tentutnya harus ada
alat yang digunakan untuk mengukur. Alat yang digunakan tergantung dari
objek yang diukur dalam konteks ini alat ukur yang digunakan adalah tes dan non
tes. Tes adalah seperangkat pertanyaan yang dilaksanakan pada periode waktu
tertentu sampai dengan dapat membandingkan semua peserta didik. Tes juga
merupakan alat atau instrument yang sistematis yang terdiri dari seperangkat
pertanyaan dan tugas-tugas untuk mengukur prilaku siswa dengan menggunakan
bantuan skala numerik atau kategori tertentu.
Pengertian
asesmen hampir sama dengan pengertian evaluasi, tetapi asesmen memberikan
penekanan yang lebih besar pada kinerja tugas-tugas pada bentuk nyata dan
kompleks (linn dan gronlund, 1995). Penggunaan istilah asemen tampaknya lebih
ramah dan saat ini cenderung digunakan secara bergantian atau bersama-sama
dengan evaluasi. Dengan demikian jelaslah bahwa penilaian (asesmen) memiliki
pengertian yang luas daripada pengertian
evaluasi, pengukuran dan tes. Sehingga asesmen dan evaluasi memiliki kedudukan
yang sama. Dimana asesmen melibatkan semua rangkaian prosedur yang digunakan
untuk mendapatkan informasi tentang hasil belajar peserta didik dan pelaksanaan
penilaian mengenai kemajuan belajar peserta didik. Asesmen lebih menekankan
pada proses dan hasil. Proses bagaimana siswa dapat memperoleh pengetahuan atau
hasil yang didapat. Sedangkan evaluasi lebih ditekankan pada hasil dari
pengukuran dan penilaian yang dilakukan. Seperti yang terlihat pada bagan
diatas

|
||||
|
||||
|
Menurut Rasyid, Harun, dan Mansyur (2007: 1). Dalam
evaluasi pembelajaran terdapat empat komponen yang berkaitan atau berhubungan
satu sama lainnya yang tidak dapat dipisahkan. Artinya adalah kegiatan evaluasi
harus melibatkan ketiga hal tersebut yaitu yang pertama adalah tes dan nontes.
Tes dan nontes merupakan seperangkat pernyataan atau perntanyaan. Tes dan nontes digunakan guru untuk mengamati dan
menggambarkan satu atau lebih karakteristik siswa dengan menggunakan skala
numerik atau skema klasifikasi. Setelah guru melakukan tes barulah guru dapat
melakukan pengukuran yaitu penetapan angka-angka dengan cara yang sistematik
untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan siswa. Kemudian setelah melakukan
pengukuran barulah kita dapat melakukan penilaian terhadap kemampuan siswa yang
digunakan untuk membuat keputusan tentang pembelajaran. Proses penilaian ini
berupa pengumpulan bukti-bukti tentang pencapaian belajar siswa. Terakhir,
barulah kita dapat melakukan evaluasi untuk menetapkan nilai tentang kinerja
dan hasil belajar siswa yang diperoleh setelah dilakukannya penilaian.
3.
Menurut
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto
Sama halnya dengan
Harun Rasyid kedudukan asesmen, evaluasi, penilaian, pengukuran, tes dan non
tes memiliki keterkaitan yang sangat erat dan saling berhubungan. Mulai dari pengukuran, pengukuran merupakan
suatu proses pencarian data yang bersifat kuantitatif (angka). Dalam mengukur, tentunya harus ada
alat yang digunakan untuk mengukur. Alat yang digunakan tergantung dari objek
yang diukur, dalam kontes ini alat ukur yang digunakan adalah tes dan nontes.
Setelah melakukan pengukuran, data yang di dapat berupa angka (skor). Kemudian
dilakukan penilaian, yaitu dengan membandingkan skor tersebut dengan acuan
norma dan acuan patokan yang ada. Setelah melakukan pengukuran dan penilaian,
dilakukan kegiatan evaluasi. Evaluasi merupakan melakukan kedua kegiatan
tersebut (pengukuran dan penilaian). Ada konteks yang lebih luas lagi yaitu
asesmen, asesmen dilakukan karena pada kegiatan evaluasi yang lebih ditekankan
adalah hasil dari pengukuran dan penilaian yang dilakukan. Sedangkan pada
asesmen menekankan pada proses dan hasil. Proses bagaimana siswa dapat
memperoleh pengetahuan atau hasil yang didapat.
gambarnya yang mana , prof ????
BalasHapusTERIMA KASIH
BalasHapusPlay Real Money Slots | DrmCD
BalasHapusDiscover the most popular casino games with top-rated players at a premium! New 보령 출장샵 Slots No Deposit Bonus. Play Online 동해 출장안마 Slots 세종특별자치 출장안마 - No 아산 출장마사지 deposit 부천 출장안마 required.